Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mati Penasaran, Final Teror

23 Juli 2024   23:53 Diperbarui: 23 Juli 2024   23:55 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menyelesaikan doa-doa dan suasana mulai terkendali dan damai, Budi dan teman-temannya membagikan besek/berekat ke tamu-tamu yang hadir dan masih berada di rumahnya.

Budi mendekati Ustaz Kaizen sambil membawa besek dan amplop untuk Ustaz Kaizen sambil menanyakan kejadian malam itu.

"Pak ustaz, menurut pandangan Pak Ustaz kejadian ini bagaimana?" tanya Budi.

"Kamu harus hati-hati, Bud. Sepertinya pocong-pocong itu ada yang mengundang ke sini," ujar Ustaz Kaizen.

"Apa! Ada yang ngundang!" ucap Budi dengan nada kaget.

"Iya, Bud, kamu harus hati-hati. Sepertinya ada yang sedang bermain-main dengan setan. Saya izin pulang dulu ya, Bud, anak dan istri saya belum makan, takut mereka menunggu di rumah," ucap Ustaz Kaizen.

"Tunggu sebentar, Pak Ustaz," Budi menahan Pak Ustaz untuk beranjak pergi.

"Ini saya tambahin beseknya, Pak Ustaz, untuk anak dan istri Pak Ustaz," ucap Budi sambil menyodorkan besek.

"Ini kebanyakan, Bud," kata Ustaz Kaizen.

"Tidak apa-apa, Pak Ustaz. Lagian, ada beberapa tamu yang sudah pergi dari tadi, itu jatah mereka yang pergi," tegas Budi.

"Baiklah, hatur nuhun, Nak Budi. Saya izin pamit. Assalamualaikum."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun