Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Pasca Sarjana Studi Ekonomi Syariah di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mati Penasaran, Final Teror

23 Juli 2024   23:53 Diperbarui: 23 Juli 2024   23:55 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya sudah, yang terpenting kalian sekarang baik-baik saja," jawab Ustaz Kaizen.

Lalu Roby bertanya,"Bagaimana dengan luka pak ustaz yang ada di tangan, soalnya saya tadi lihat keris kang Asep sempat mengenai lengan pak ustaz?"

"Tidak apa-apa Rob lukanya tidak dalam, semoga kerisnya tidak beracun," jawab ustaz Kaizen

"Sialan selama ini kita masuk dalam drama pesugihannya kang Asep, gue minta maaf ya teman-teman sudah terlalu percaya sama kang Asep," ucap penyesalan dan permintaan Maaf Budi terhadap teman-temannya.

Semenjak kejadian itu, penampakan pocong di desa tersebut sudah tidak ada lagi. Budi, Fikri, Roby, dan Adam bisa bernapas lega dan bisa menjalani hidup dengan aman dan tenteram lagi seperti sediakala.

Tamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun