"Lantas, apa yang sebenarnya terjadi pada kami, Pak Ustaz, dan apa yang sedang dilakukan Kang Asep sebenarnya?" tanya Budi.
"Asep itu sedang melakukan ritual pesugihan dengan bantuan iblis. Budi dan Fikri tadi itu sedang dijadikan target tumbal untuk ritualnya. Untung saya tadi tidak terlambat menolong. Andai saja telat, mungkin Budi dan Fikri akan kehilangan nyawanya," kata Ustaz Kaizen.
Mereka berempat sangat terkejut mendengar penjelasan Ustaz Kaizen karena selama ini mereka sangat percaya dengan Kang Asep dan menganggap Kang Asep ikhlas membantu, namun kenyataannya adalah mereka sedang dijadikan target tumbal pesugihan yang dilakukan oleh Kang Asep.
"Terus bagaimana dengan penampakan pocong yang selama ini terjadi, Ustaz?" tanya Fikri.
Ustaz Kaizen pun menjelaskan, "Itu semua skenario Asep dengan bantuan iblis untuk menakuti kalian semua dan menggiring kalian dalam jeratannya. Bud, ibumu tidak pernah gentayangan atau mati penasaran. Begitu juga dengan isu yang ada di kampung sebelah, semuanya adalah rencana Asep untuk menjadikan kalian tumbal pesugihan."
Mereka berempat semakin terkejut dan bingung dengan semua kejadian ini dan masih belum percaya bahwa Kang Asep adalah orang yang jahat di balik kebaikannya selama ini.
"Asep sedang bersekutu dengan iblis untuk hasrat duniawinya. Dia terobsesi ingin menjadi kaya raya. Saya mengetahui itu semua baru kemarin. Dia sering berguru dan mencari-cari ilmu kebatinan di berbagai daerah. Sampailah ia berguru di salah satu dukun di kaki Gunung Karang yang sangat sakti dan bisa mendatangkan kekayaan secara instan," ucap Ustaz Kaizen.
"Wah, Pak Ustaz paham betul seluk-beluk Kang Asep," Fikri berkata.
"Saya beberapa hari ini mencari tahu siapa sebenarnya Asep. Saya sengaja tidak memberitahu kalian karena kalian sudah sangat percaya dengan Asep. Saya kenal dengan temannya yang sudah bertobat, yang dulu selalu ikut Asep ke mana pun dia pergi dalam melakukan hal-hal sesat," timpal Ustaz Kaizen.
"Kami sangat bersyukur Pak Ustaz datang membantu. Kalau saja Pak Ustaz tidak membantu, mungkin salah satu dari kami sudah menjadi tumbal," ucap Roby.
"Benar kata Roby, Pak Ustaz," timpal Budi.