Sadaran menganggap "pintar", padahal seluruh elemen otak sudah terkonstruk oleh modernisasi
Dunia). Modernitas yang menjanjikan objektivitas ilmu pengetahuan dan universitas moral dan
Hukum pun tidak lagi mampu melapangkan impian utopis itu. Apa yang boleh Habermas
Disebut dengan 'patologi modernitas' menjadi bukti konkret bualan sekaligus arogansi
Modernitas yang berhasrat menghadirkan 'dunia bertepi' dengan segala ketunggalannya.
Hibriditas terberangus dan diberangus atas nama universalitas.
Pada akhir abad 19 dab awal abad 20, dunia islam menghadapi gerakan modernisme
Yang menyesuaikan ajaran islam dengan modernisasi dunia. Di berbagai belahan dunia, islam
Berusaha merubah "wajah" menjafdi modern,termasuk juga di Nusantara.
Akar pembaharuan dalam islam ini di mulai pada abad 17 yang di motori oleh tiga
Tokoh yaitu Nuruddin ar-Araniri, Syeh Abdur Rauf Singkel dan Muhammad Yusuf Makassar.