Mohon tunggu...
Felicia Ivana
Felicia Ivana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

NIM: 46124010014 // S1 Psikologi // Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristoteles

23 Oktober 2024   18:54 Diperbarui: 23 Oktober 2024   18:54 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Salah satu nilai utama yang sering ditekankan Nadella adalah empati. Ia percaya bahwa seorang pemimpin yang baik harus memiliki kemampuan untuk memahami perspektif orang lain dan menghargai perbedaan. 

Empati ini tercermin dalam berbagai kebijakan internal Microsoft, seperti dorongan untuk keragaman dan inklusi. Nadella mendorong karyawan untuk berbagi ide dan berinovasi tanpa takut melakukan kesalahan, menciptakan lingkungan yang inklusif di mana setiap orang merasa dihargai dan diakui.

Empati Nadella juga terlihat dalam kebijakan bisnisnya yang berfokus pada transformasi digital di sektor-sektor yang lebih tradisional, seperti pendidikan dan kesehatan, untuk memberikan dampak sosial yang positif. Ini menunjukkan penerapan kebajikan Aristotelian, di mana pemimpin tidak hanya fokus pada pertumbuhan perusahaan tetapi juga kesejahteraan masyarakat.

b. Phronesis dalam Pengambilan Keputusan Strategis

Dalam konteks phronesis, Nadella juga telah berhasil memadukan pengetahuan teknis dengan kebijaksanaan praktis dalam pengambilan keputusan strategis. Contoh paling mencolok adalah bagaimana dia memindahkan fokus Microsoft dari perangkat lunak desktop ke cloud computing. 

Langkah ini bukan hanya memberikan keuntungan ekonomi bagi perusahaan tetapi juga mendukung transformasi digital di seluruh dunia.

Dalam hal ini, Nadella menunjukkan kemampuan untuk melihat gambaran besar, tidak hanya mengejar keuntungan jangka pendek, tetapi juga memprioritaskan inovasi berkelanjutan yang berdampak positif bagi masyarakat luas. 

Ini sejalan dengan konsep Aristotelian tentang pemimpin yang bertindak untuk kebaikan bersama, memastikan bahwa keputusan-keputusan yang diambil membawa manfaat bagi komunitas yang lebih besar.

3. Pope Francis: Pemimpin Spiritual dengan Pendekatan Kebaikan Bersama dan Kerendahan Hati

Paus Fransiskus, sebagai pemimpin spiritual Gereja Katolik sejak 2013, telah membawa perubahan signifikan dalam cara gereja berinteraksi dengan isu-isu sosial dan global. Gaya kepemimpinan Paus ini mencerminkan banyak aspek filsafat Aristoteles, terutama dalam hal kebajikan, kebaikan bersama, dan keadilan.

a. Kerendahan Hati sebagai Cermin Karakter Aristotelian

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun