Mohon tunggu...
Fahrizal A.Z Mursalin
Fahrizal A.Z Mursalin Mohon Tunggu... -

Little boy, who desperately want to make books. Mmm, Like a writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Pukul Sebelas Malam di Brenabue

24 Desember 2013   18:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:32 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“aku bisa membantumu. Aku bisa berbicara dengannya tentangmu. Percaya padaku.”

“tak perlu. Ia tak akan mengenalmu tanpa itu semua.” Ia menunjuk rambut palsu dan beberapa bercak make up di kain yang Merry berikan kepadaku tadi. “Joni, ia tak akan mengenalmu sebagai seorang pria.”

Ya, aku tahu semua itu. Aku bodoh untuk berusaha mempertahankan sesuatu yang aku rasakan dengan diriku. “aku tak pernah melihatnya. Sejak aku lahir, aku hanya ingn merasakan bagaimana kasih sayang darinya. Banyak temanku mengatakan, bahwa semua itu sangat nyaman. Aku hanya ingin memiliki seorang ibu.”

Sepertinya benar jika rindu membutakan. Sebab aku hanya seorang pria yang sedang merindukan ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun