“aku bisa membantumu. Aku bisa berbicara dengannya tentangmu. Percaya padaku.”
“tak perlu. Ia tak akan mengenalmu tanpa itu semua.” Ia menunjuk rambut palsu dan beberapa bercak make up di kain yang Merry berikan kepadaku tadi. “Joni, ia tak akan mengenalmu sebagai seorang pria.”
Ya, aku tahu semua itu. Aku bodoh untuk berusaha mempertahankan sesuatu yang aku rasakan dengan diriku. “aku tak pernah melihatnya. Sejak aku lahir, aku hanya ingn merasakan bagaimana kasih sayang darinya. Banyak temanku mengatakan, bahwa semua itu sangat nyaman. Aku hanya ingin memiliki seorang ibu.”
Sepertinya benar jika rindu membutakan. Sebab aku hanya seorang pria yang sedang merindukan ibu.