Mohon tunggu...
Fauzi Rohmah
Fauzi Rohmah Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis

Guru di SMP Negeri 1 Kusan Hilir, Tanah Bumbu, Kalsel - Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tak Sekhidmat Akad

12 Agustus 2016   15:05 Diperbarui: 12 Agustus 2016   15:18 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Kay, jadi kamu tidak tertarik dengan dia?” tanya Airin di suatu sore saat duduk santai di Siring Pantai Pagatan.

“Rin, aku merasa tidak cocok. Aku minta maaf, Rin.”

“Kenapa? Apakah dia tak cukup baik untukmu?”

“Baru seminggu aku menjalin komunikasi dengannya, dia sudah banyak menuntutku. Aku tak bisa seperti itu,” aku menjelaskan dan berharap Airin tidak tersinggung dengan sikapku. “Kuharap kamu mengerti, Rin.”

*****

Sejak pertemuanku dengan Airin sore itu, aku merasa Airin menjauh. “Sudah tentu dia kecewa terhadapku,” pikiran itu yang berkecamuk dalam otakku. Batang hidungnya tak lagi menampakkan diri di depanku. Padahal ada cerita baru yang hendak kubagi padanya. Minggu pagi aku memberanikan diri menemui Airin yang masih dengan piamanya.

“Rin. Kamu marah, ya? Airin, aku minta maaf. Ini soal hati yang tak bisa dipaksakan,” aku menjelaskan. Airin bergeming. Ia hanya menatapku dengan rona wajah yang datar.

“Rin, ada seseorang yang datang bertamu ke rumahku,” sambungku. “Kamu mau mendengar ceritaku?” tanyaku pada Airin yang masih saja bisu memandangku. “Airin.” Aku mengguncang badannya.

“Oya! Siapa? Kenalin dong!” Airin langsung bersemangat. Senyumnya terkembang menambah kecantikan wajahnya yang dihias lesung pipit.

“Namanya Firman. Baru pertama kali seh dia ke rumah dan baru sekali itu aku ketemu dia. Tapi, dia sudah mengungkapkan niatnya untuk melamarku,” aku tak kalah bersemangat menceritakan pertemuanku dengannya.

“Secepat itu?” Airin tak percaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun