Mohon tunggu...
fatrisia
fatrisia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis fiksi ringan sebagai hobi selingan. Ig @inifatrisia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepakan Sayap Terakhir

29 Agustus 2024   21:34 Diperbarui: 30 Agustus 2024   10:35 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hening, aku menggigit bibir. Tepuk tangan tunggal terdengar darinya, yang perlahan menjadi riuh. Aku mendongak, mereka semua tersenyum padaku. Hal itu segera disusul teriakan, "Hidup, Aikon!"

Air mataku luruh, tapi aku tertawa. Berterima kasih juga pada mereka yang tetap menerima peri cacat sepertiku.

Sang raja datang mendekat, pertama-tama menepuk bahu Azzon.

"Kau juga hebat, putraku," seru raja. Aku kaget. Jadi Azzon pangeran muda? Astaga, selama ini aku terlalu apatis dan baru ingat bahwa raja memiliki anak lelaki yang sejak kecil dilatih di luar kerajaan. Pantas saja di beberapa ceritanya dia seperti kenal dekat dengan Ayahku.

Mengabaikan keterkejutanku, raja mendekat. Seperti yang dilakukannya pada putranya, raja menepuk bahuku. "Terima kasih, Aikon. Perjuanganmu akan abadi. Kamu adalah pahlawan peri dan dunia ini."

Aku menunduk haru. Tak lama raja berseru pada kaum peri. "Mulai hari ini Aikon digelari Putri Kerajaan Vakon sebagai ucapan terima kasih atas sikap patriotismenya!"

Semua peri bertepuk tangan. Air mataku banjir. Menangis haru. Meski sayapku tak lagi mengepak, tapi ini setara dengan membayar lunas penjajahan seabad lebih. Senyum para peri telah kembali. Merdeka!

Note: Sebuah cerpen random dari tahun 2021.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun