Mohon tunggu...
ari_usman
ari_usman Mohon Tunggu... -

I was a young writer. If the writing is far from perfect, it means I am still a beginner. Please be advised, since want to be a novelist talents.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjadi Ayah Sebelum Mudik

3 Juli 2016   18:26 Diperbarui: 3 Juli 2016   18:36 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Lho, bagaimana Anda tahu tentang itu?”

“Bapak lihat gerak-gerikmu seperti sedang meminta sesuatu.”

“Ah, tidak ada kok, Pak. Saya tak minta sesuatu.”

“Nah, pas sekali hari ini. Ini, untukmu.” Pak Direktur memberikan amplop tebal berwarna cokelat pada Harry.

“Ini, apaan Pak?”

“Bapak memberikanmu gaji, sudah sesuai dengan kerjamu. 4 juta rupiah.”

“4 Juta? Tapi, kenapa harus diberikan sekarang, Pak? Bukannya tanggal 25 harus diberikan?”

“Bapak sengaja memberikannya padamu karena Bapak tahu kondisimu. Kamu mungkin harus jadi suami siaga untuk Fika. Jadi Bapak mengizinkanmu cuti mulai besok. Karena masuk kerja mulai tanggal 11 Juli.”

“Ahh, makasih, Pak. Kalau begitu, saya permisi. Karena ada pekerjaan lain yang harus aku kerjakan,” sahut Harry begitu langsung pergi dari ruangan Pak Direktur.

Harry pun buru-buru langsung ke ruangannya untuk menenangkan diri. Harry sangat pusing karena dokumen yang ada di hadapannya. Belum lagi masalah rencana mudik. Harry sangat tidak enak kalau dia tidak mudik, karena sudah 2 tahun Harry tidak mudik karena masalah pekerjaan.

Rencana Harry mudik, ingin pergi ke Surabaya, Jawa Timur. Dan jika istrinya melahirkan 1 minggu sebelum Lebaran, maka esok atau lusa akan langsung mudik. Harry mungkin akan membawa mobilnya untuk pergi ke Surabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun