Mohon tunggu...
ari_usman
ari_usman Mohon Tunggu... -

I was a young writer. If the writing is far from perfect, it means I am still a beginner. Please be advised, since want to be a novelist talents.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjadi Ayah Sebelum Mudik

3 Juli 2016   18:26 Diperbarui: 3 Juli 2016   18:36 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ooh, ya sudah. Nih, ada beberapa dokumen yang harus kau tandatangani. Saya duluan kalau begitu,” kata Yudha sambil menyusul keluar dari ruangan.

Setelah Yudha keluar, kini Lanny masuk ke ruangan Harry.

“Pak Harry, silakan ke ruangan Direktur. Beliau ingin bicara dengan Anda.”

“Kenapa?”

“Tak tahu, Anda disuruh kesana. Saya permisi kalau begitu.”

Harry keheranan sendiri kenapa dia dipanggil oleh Direktur. Harry menurut saja, dia pun pergi ke ruangan Direktur.

Di depan pintu ruangan, Harry gugup sendiri. Dan akhirnya, dia pun mengetuk pintu dan langsung masuk di dalam ruangan Direktur.

Kini, Pak Direktur dan Harry berhadapan dan bertatapan dengan seriusnya. Harry sendiri berdiri di hadapan Pak Direktur dengan gugup.

“Ehh, Harry. Kurasa kamu sangat tertekan sekali hari ini? Ada apa?” Pak Direktur melihat Harry sangat gugup.

“Ah, tak ada apa-apa, kok. Saya tak apa-apa,” ucap Harry yang terlalu cepat, dan meyakinkan dirinya.

“Apa terjadi sesuatu di rumahmu, Harry? Apa mungkin, sang istri sedang hamil?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun