Ketiga pusat pendidikan tersebut semuanya mempunyai peranan penting dalam mensukseskan pendidikan dan pada dasarnya saling berhubungan dan kolaboratif. Secara tak langsung, ketiganya juga memberikan panduan yang kuat dalam pelaksanaan pendidikan. Keterkaitan ini terlihat dalam bagaimanaÂ
 orang tua memenuhi tugas pendidikan di rumah, hambatan yang mungkin mereka alami, dan kemudian pengalihan pendidikan ke sekolah dengan masyarakat berperan sebagai pendukung siswa dalam pengembangan keterampilan mereka. Â
Â
C. Peran Guru dalam MasyarakatÂ
Masyarakat atau Manusia sebagai makhluk sosial, yang dimana memiliki kecenderungan untuk hidup dalam masyarakat dan tidak dapat bertahan tanpa bantuan dari individu lain. Interaksi dengan sesama manusia dalam konteks kehidupan sosial sangatlah penting. Dalam kehidupan sosial, setiap individu memiliki peran dan fungsi yang berbeda di dalam kelompok-kelompok seperti keluarga, komunitas, dan masyarakat. Â
Peran seorang guru dalam masyarakat sangat bergantung pada bagaimana masyarakat melihat kedudukan guru. Kedudukan sosial guru dapat berubah seiring waktu dan berbeda-beda di berbagai daerah. Sementara beberapa masyarakat menghormati profesi guru, yang lain mungkin lebih menghormati profesi lain seperti pengacara. Meskipun demikian, di beberapa daerah, seperti pedesaan di Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya, profesi guru masih sangat dihormati, meskipun mungkin hanya dianggap sebagai pekerjaan sampingan. Bagi banyak guru, profesi ini adalah panggilan jiwa, meskipun tidak selalu membawa kekayaan materi. Â
Pekerjaan guru memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa, karena diharapkan dari mereka akan muncul generasi muda yang siap untuk mewujudkan impian negara ini. Mereka diharapkan mampu memberikan bimbingan dan arahan yang dibutuhkan oleh generasi muda menuju masa depan yang sukses. Oleh karena itu, masyarakat masih memiliki harapan besar terhadap peran guru. Â
 Â
Dalam masyarakat, guru dapat memainkan berbagai peran, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Damsar menjelaskan dua bentuk peran guru dalam masyarakat, yaitu peran yang terlihat (manifes) dan yang tersembunyi (laten). Guru dihormati, dihargai, dan dipuja karena peran mereka yang sangat penting. Tetapi, menurut Gerstner, peran mereka akan mengalami perubahan di masa depan. Perubahan ini berkaitan dengan bagaimana berinteraksi dengan lingkungannya, seperti rekan guru, murid, orang tua, kepala sekolah, teknologi, dan perkembangan karir mereka sendiri. Guru tidak hanya akan menjadi pengajar lagi, melainkan akan menjadi pelatih, konselor, manajer pembelajaran, peserta aktif, pemimpin, dan pelajar. Namun, menurut Stevenson dan Stigler (masih dalam Supriadi), beragam tugas tambahan ini bisa membuat guru merasa tertekan, bahkan guru yang sangat kompeten pun bisa merasa kewalahan dan kehabisan energi, sehingga sulit untuk melakukan refleksi. Â
Guru harus menunjukkan komitmen dan integritas mereka sebagai agen perubahan sekaligus sebagai penjaga nilai-nilai peradaban, sehingga masyarakat memiliki kepercayaan pada mereka sebagai pemimpin, pembimbing, pencerah, dan panduan masyarakat. Dengan kesadaran penuh, guru harus menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya berarti memberikan pelajaran, tetapi juga mencakup aspek-aspek seperti pengasuhan, pembimbingan, pengembangan, dan pelatihan. Peningkatan peran guru dalam masyarakat akan mendorong kreativitas, inovasi, dan produktivitas mereka. Hal ini akan memberikan dampak positif yang besar pada masyarakat dan dunia pendidikan secara keseluruhan. Keberadaan guru akan semakin diakui dan dibutuhkan oleh masyarakat, dan ini akan membantu mengurangi stigmatisasi negatif yang sering diberikan kepada guru. Selain itu, tanggung jawab moral guru sebagai intelektual masyarakat akan menjadi lebih mudah. Â
Â