Kurangnya perhatian pada penerapan dan dinamika inovasi menjadi salah satu bentuk kelemahan kurikulum teknologi. Model teknologi seperti ini hanya menekankan pada pengembangan efektifitas produk saja, sedangkan linkungan yang lebih luas seperti organisasi sekolah, sikap guru, cara pandang masyarakat sangat kurang perhatian.[26]
Â
- Ciri-Ciri Kurikulum TeknologisÂ
Kurikulum yang dikembangkan berasal dari konsep teknologi pendidikan, memiliki beberapa ciri khusus[27], diantaranya:
- Tujuan (lebih diarahkan pada penguasaan kompetensi, yang dirumuskan dalam bentuk perilaku)
- Metode (pengajaran bersifat individual, setiap siswa akan menghadapi berbagai tugas yang harus diselesaikan dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing)
- Organisasi Bahan Ajar (banyak diambil dari disiplin ilmu yang telah mengalami modifikasi sehingga mampu mendukung penguasaan sesuatu kompetensi).
- Evaluasi (dilakukan setiap saat, akhir pelajaran ataupun akhir semester, umumnya berbentuk tes objektif).
- ANALISIS PEMBAHASAN
Â
Berdasarkan penjelasan yang sudah diuraikan diatas, dapat dipahami model-model konsep kurikulum terdiri dari empat macam, diantaranya ada kurikulum subjek akademik, kurikulum humanistik, kurikulum rekonstruksi sosial dan yang terakhir adalah kurikulum teknologi. Setiap model kurikulum mempunyai kriteria pencapaian yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran pada suatu lembaga pendidikan masing-masing. Penerapan kurikulum dalam pembelajaran disesuaikan dengan tingkat pendidikan tertentu. Adapun kurikulum pendidikan saat ini yang diterapkan di indonesia adalah model kurikulum 2013. Dimana sudah diketahui kurikulum 2013 adalah salah satu kurikulum yang berbasis kompetensi yang dulunya pernah digagas dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada tahun 20004 yang belum sempat terselesaikan karena adanya desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006.
Dengan adanya kurikulum 2013 ini, diharapkan seorang pendidik dan lembaga kependidikan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang utuh (menghasilkan lulusan yang kompetitif, inovatif, kreatif, kolaboratif serta berkarakter). Dari beberapa sumber menyatakan Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
Meningkatkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik
Sekolah dijadikan sebagai tempat yang dapat memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar
Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).