Mohon tunggu...
Faradina Milla Maula
Faradina Milla Maula Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manajemen Pendidikan Islam UIN Malang 2017 Manajemen Pendidikan UNY 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Kurikulum

2 September 2019   19:36 Diperbarui: 2 September 2019   19:40 3472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penyusunan bahan secara logis dan sistematis lebih diutamakan oleh para pengembang kurikulum subjek akademis. Pada umumnya mereka kurang memperhatikan bagaimana situasi siswa dalam proses belajar dan lebih perhatian kepada isi atau bahan yang diajarkan. Mereka menganggap materi yang diberikan bersifat universal, dan mengabaikan karakteristik siswa dan kebutuhan masyarakat setempat[14].

2. Kurikulum Humanistik

 Konsep kurikulum humanistik memandang kurikulum dijadikan sebagai alat untuk pengembangkan diri setiap individu siswa. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang bisa memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk bisa mewujudkan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.[15]

  • Konsep Dasar

Kurikulum humanistik ini didasarkan pada konsep aliran pendidikan pribadi (Personalized Education) yaitu John Dewey (Progressive Education) dan J.J Rousseau (Romantic Education) semua aliran ini memberikan tempat utama kepada siswa. Mereka mempunyai kepercayaan bahwa siswa adalah subjek utama dalam pendidikan (pusat kegiatan pendidikan). Mereka percaya bahwa setiap individu (siswa) memiliki kemampuan atau potensi yang bisa dikembangkan. Pendidikan tidak hanya mengarahkan atau membina manusia dari segi fisik dan intelektual saja melainkan  juga dari segi sosial dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai, dll).[16]

Pendidikan mereka lebih ditekankan pada teknik bagaimana cara yang bisa dilakukan ketika mengajar siwa (mendorong siswa), dan bagaimana merasakan atau bersikap untuk menghadapi sesuatu. Dalam pendidkan tidak ada unsur pemaksaan , yang ada hanya dorongan dan rangsangan untuk berkembang. Ibarat seorang petani yang berusaha untuk menciptakan tanah yang gembur, air, uadra yang cukup, menghindarkan dari serangan hama semua itu dilakukan dengan maksd untuk bisa mendapatkan tamanan yang penuh dengan potensi.

  • Karakteristik Kurikulum Humanistik

Menurut pandangan para humanis, kurikulum berfungsi untuk menyediakan pengalaman berharga untuk membantu memperlancar perkembangan pribadi seorang murid. Kurikulum humanistik menuntut hubungan emosioanal yang baik antara guru dan murid, seorang guru harus mampu menberikan dorongan kepada murid atas dasar saling percaya satu sama lain. Sesuai dengan prinsip yang telah dianut, kurikulum humanistik menekankan integrasi, yaitu kesatuan perilaku, bukan hanya yang bersifat intelektual melainkan juga yang bersifat emosional dan tindakan.

  • Dalam proses evaluasi, 

kurikulum humanistik memiliki model yang berbeda dari kurikulum lain, kurikulum humanistik tidak mempunyai kriteria pencapaian sebagaimana kurikulum subjek akademis. Sasaran mereka terletak pada perkembangan anak supaya menjadi manusia yang lebih terbuka, mampu berdiri sendiri.[17]

3. Kurikulum Rekonstruksi Sosial

Kurikulum rekonstruksi sosial sangat memperhatikan hubungan kurikulum dengan keadaan sosial masyarakat dan dunia politik perkembangan ekonomi. Contoh dari kurikulum rekonstruksi sosial adalah masalah hak asasi kaum minoritas, keyakinan dalam intelektual masyarakat dan kemampuan dalam menentukan nasib sendiri sesuai arahan yang mereka inginkan.  Kurikulum rekonstruksi sosial ini di dukung oleh ide sosial yang dibatasi oleh konsensus sosial. Kurikulum rekonstruksi sosial ini dapat berkembang dengan cepat ketika dalam proses pengajarannya melibatkan peran orang tua dan masyarakat dan juga sekaligus sebagai pelayan sosial.[18] 

Tujuan dari kurikulum rekonstruksi sosial adalah untuk menghadapkan peserta didik pada berbagai permasalahan yang dihadapi oleh manusia dan kemanusiaan. Kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan dalam kurikulum rekonstruksi sosial antara lain melibatkan:

  1. Survey kritis terhadap suatu masyarakat
  2. Studi yang melihat hubungan yang terjadi antara ekonomi lokal dengan ekonomi sosial, nasional dan internasional.
  3. Berbagai pertimbangan perubahan politik
  4. Pembatasan kebutuhan dari masyarakat pada umumnya
  5. Studi tentang pengaruh sejarah dan kecenderungan situasi ekonomi lokal
  6. Uji coba mengenahi keterkaitan anatara praktik politik dan perekonomian[19]

Dalam model kurikulum ini, guru berperan sebagai media penghubung antara tujuan peserta didik dengan manfaat lokal, nasional dan internasional. Model pembelajaran yang dilakukan harus memenuhi tiga kriteria berikut, diantaranya nyata, membutuhkan tindakan, dan hal yang diajarkan harus mengandung nilai.[20]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun