Mohon tunggu...
Fandi
Fandi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, mentor, Menulis fiksi dan non fiksi, pegiat literasi.

Penulis dan pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titian Hati

18 April 2021   06:43 Diperbarui: 14 Mei 2021   23:02 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memandang sekitaran alam ini
Sayup-sayup terdengar, suara mereka lalu lalang
Beranjak untuk segera pulang
Setelah hujan badai, dan petir menyambar

DOKUMEN DIRI

Setiap yang terjadi, akan tersimpan di memori
Segala panca indera, akan merasa getar yang sama
Segala kesakitan, membuat diri diam
Dan segala peri hal senang
Pasti akan membuat hati riang

Sendawa tengah malam bisikan warna diri
Menanti pagi petang, khabaran warna mimpi
Peluk hari dengan senyuman
Piawai dalam merajut mimpi

Hadirkan kedamaian, petikan gitar sunyi
Indah senandung tengah malam
Alunan suara mimpi, mari kembali
Menuai aksara dalam bait puisi

Dokumen diri telah usai
Dengan beribu kejadian diri
Peristiwa masa depan, kisah sedih ataupun bahagia
Semua akan tersimpan di dalam hati dan pikiran

Cahaya warna sunyi, iklaskan setiap kejadian
Jadi obat penyejuk hati, dalam sentuh tangan Ilahi
Melukis penuh mimpi, tenangkan pikiran jadi hikmah kejadian ini
Penuh doa bertaburan, panjatkan ke pagkuan Rabi
Setiap dari kesedihan, itulah awalan dari senyum esok hari

KETENANGAN JIWA

Serpihan cakrawala ujung Maya
Mempesona penuh makna
Pongah, dan congkak ujub diri
Mohon Tuhan buangkan jua
Terlalu sakit rasanya menelan api dusta
Lebih baik hidup dalam baris suci cinta

Agar kehormatan selalu terjaga
Dalam untaian mutiara cinta
Warna gelap jangan  di tiru
Simpan saja dalam warna putih

Kasih sayang jangan di benci
Karena diri nanti akan binasa
Detik menit berlalu waktu
Sang dara cantik jelita
Indahnya rupa mu dan manja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun