Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cara Bijak agar Anak Tidak Kecanduan Game

24 September 2021   16:03 Diperbarui: 13 Oktober 2021   17:00 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan ada juga orangtua yang seratus persen betul-betul melarang anaknya menonton TV, karena khawatir terpengaruh acara TV yang negatif, kecanduan menonton, dan malas belajar. 

Illustrasi anak bermain game (Sumber: askaboutgames.com)
Illustrasi anak bermain game (Sumber: askaboutgames.com)

Namun orangtua lupa, saat anak beranjak remaja, dia akan pindah menonton TV ke mana-mana, mungkin ke rumah teman-temannya, yang tentunya lebih sulit dikontrol oleh orangtua. 

Demikian juga yang terjadi saat ini, dunia berada dalam kepungan pandemi covid-19, memaksa pembelajaran melalui daring, segalanya serba online. 

Namun sayangnya, ternyata anak-anak bukan hanya belajar online, tapi berselancar ke mana-mana, termasuk berlama-lama main game. 

Akibatnya banyak orangtua yang panik dengan keberadaan game, sebab telah menyita sekian banyak waktu anak untuk bermain dibanding belajarnya, hingga muncul wacana pemblokiran situs game kepada pemerintah.

Sebetulnya orangtua tidak bisa serta merta menyalahkan game sebagai penyebab anak kecanduan hingga ogah belajar, perlu penelusuran mendalam mengapa hal itu bisa terjadi.

Orangtua harus berani melawan keegoisan dengan mencoba untuk mengingat pada proses awal merawat dan membesarkan anak-anak. 

Saat orangtua sibuk bekerja, atau sibuk mengerjakan sesuatu, merasa tak bisa diganggu gugat, hingga ketika anak-anak tiba-tiba merengek meminta perhatian dianggap sebagai gulma pengganggu.

Kemudian orangtua mengambil tindakan paling efektif agar tidak terganggu, yakni dengan memberikan handphone, tablet, atau gawai lainnya. 

Dan memang terbukti efektif, anak tidak mengganggu lagi karena terhibur dengan game yang disuguhkan orangtua melalui handphone-nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun