Orangtua sibuk bekerja, agar anak tidak mengganggu pekerjaannya maka diberikanlah game, orangtua aman.Â
Pembantu di rumah, agar pekerjaannya tidak terganggu, diberikanlah anak majikan game, pembantu aman.Â
Produsen game menjual game, yang penting dapat duit, perusahaan aman. Lalu di mana titik kesalahan anak?
Beberapa waktu terakhir viral di media sosial ajakan melarang game untuk anak-anak, bahkan menghimbau pemerintah untuk memblokir situs game, yakinkah akan berhasil?Â
Usia anak-anak, apalagi jika menginjak usia pra remaja, ketika dilarang melakukan sesuatu, pasti akan makin penasaran.Â
Makin dilarang makin nekat, bahkan terkadang mereka berani melawan orangtuanya demi memuaskan rasa penasarannya.
Anak kecanduan game, kesalahan orangtua atau produsen game?
Berkaca dari pengalaman saya sewaktu kecil, memiliki teman-teman dengan karakter orangtua yang keras dalam menerapkan disiplin, disertai ancaman hukuman fisik dan verbal bila sang anak melakukan kesalahan.Â
Bahkan bukan hanya ayahnya yang super keras, demikian juga ibunya, mengadaptasi cara mendidik "tiger mom", dengan tujuan agar anak-anaknya berhasil sesuai yang diinginkan.
Dari sekian banyak teman-teman saya yang dididik dengan pola asuh super keras, memang pada awalnya berhasil. Mereka menurut, taat, dan tunduk patuh.Â