Matan hadis diatas jika dianalisis dari segi keshahihan matannya, maka dengan rincian sebagai berikut:
- Tidak bertentangan dengan Al-Qur’an
Isi kandungan matan hadist ini secara dhahir bertentangan dengan Al-Qur’an Surah An-Nisa’ ayat 79. Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini bahwa Allah telah menulis semua taqdir manusia di al-lauhul al-mahfudz. Semua yang ditaqdirkan Allah bagi manusia maka baik bagi mereka. Sedangkan keburukan itu bersumber dari manusia itu sendiri. Redangsi ayatanya adalah sebagai berikut:
مَّآ أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ وَمَآ أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَٰكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًا
Artinya: apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasulullah saw., kepada segenap manusia. dan cukuplah Allah menjadi saksi.
Hadis ini juga bertentangan dengan QS. An-Nisa’ ayat 32 yang menerangkan tentang Allah menciptakan laki-laki dan wanita memiliki kelebihan masing-masing, dengan kelebihan tersebut maka laki-laki tidak boleh iri dengan wanita, dan wanita pun tidak boleh iri dengan laki-laki. Karena Allah maha tahu mana yang terbaik bagi hambanya dalam menjalankan kehidupan dunia ini. Sebagimana firman Allah yang berbunyi:
وَلَا تَتَمَنَّوْا۟ مَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بِهِۦ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا ٱكْتَسَبُوا۟ ۖ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبٌ مِّمَّا ٱكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْـَٔلُوا۟ ٱللَّهَ مِن فَضْلِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا