Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayahku Hebat

14 Oktober 2024   19:49 Diperbarui: 14 Oktober 2024   20:07 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terima kasih, Bud. Tapi tunggu sebentar ya. Ini kaki paman kesemutan."

Man Usman sudah berdiri tapi belum bisa melangkah. Menurut Budi, badan Man Usman kelihatan terlalu gemuk. Wajahnya juga terlihat tidak begitu segar.

"Mungkin Man Usman sedang sakit," batin Budi sambil mencoba menggandeng Man Usman.

"Adi ...."

"Ya, Pak."

"Tolong kamu yang bawa koper ya?"

"Iya, Pak," jawab Adi sambil mendorong koper beroda.

 Mereka bertiga berjalan menuju rumah Budi. Jaraknya sangat dekat. Rumah Budi berada di sebelah toko dan rumah mbah Karsipah. Man Usman kalau ke desa, biasanya memang menginap di kamar Budi.

Setelah tidur siang, sore harinya Man Usman memindah mobilnya ke depan rumah Budi. Malam harinya, sekitar pukul 19.30 WIB, para tetangga berdatangan. Mereka dipersilakan duduk di kursi-kursi yang sudah ditata di halaman rumah. Acara malam itu adalah berdoa bersama menjelang pernikahan Man Lukman.

Seusai acara doa bersama, Man Usman dan Pak Budi masih sibuk menyiapkan barang-barang lamaran yang akan dibawa ke rumah pengantin wanita. Ada lemari kayu berukir yang dihiasi bunga dan kertas warna-warni. Ada berbagai jajanan tradisional. Ada pakaian dan perlengkapan kecantikan. Semua ditata dan dihias dengan bunga dan pita plastik berwarna-warni. Mobil Man Usman juga dihias karena akan dinaiki pengantin.

"Wah ternyata Man Usman jago menghias juga ..." Budi kagum dengan keterampilan pamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun