Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayahku Hebat

14 Oktober 2024   19:49 Diperbarui: 14 Oktober 2024   20:07 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Boleh jajan tapi salim dulu dengan simbah," kata Man Usman sambil menggandeng Adi masuk rumah Kakek Amin.

"Nak Adi mau minum? Mbah putri sudah buat es kolak pisang lho."

"Terima kasih, Mbah. Adi mau beli es krim dulu, " jawab Adi sambil mencium tangan mbah Amin dan mbah Putri.

"Tolong Dik Adi ditemani jajan." Paman Usman memberikan selembar uang kertas seratus ribu kepada Budi."

Budi belum sempat menjawab tapi tangannya sudah ditarik dik Adi. Mereka berdua berlari ke luar rumah.

Tidak lama kemudian mereka sudah kembali.

"Lho kok cepat sekali?" Man Usman bertanya sambil menerima air minum kemasan botol yang disodorkan Adi. Adi sudah tahu kalau ayahnya hanya minum air putih. Man Usman tidak minum minuman manis karena sakit diabetes.

"Iya beli di warung mbak Karsipah, sebelah rumah," jawab Budi sambil menyerahkan uang kembalian.

Seperti biasanya, Man Usman tidak mau menerimanya.

"Terima kasih. Kembaliannya buat Budi."

"Terima kasih, Paman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun