Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayahku Hebat

14 Oktober 2024   19:49 Diperbarui: 14 Oktober 2024   20:07 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Uang ayahmu banyak sekali ya, Dik?" Budi bertanya pada Adi.

"Sepertinya sih begitu. Kata ibu, gaji ayah memang lumayan banyak tapi pekerjaannya juga sangat banyak. Ayah sering lembur," jawab Adi sambil menikmati es krim.

Rumah kakek Amin sangat ramai. Sejak pagi, para saudara dan tetangga sudah berdatangan ke rumah Kakek Amin. Mereka membantu persiapan acara pernikahan Man Lukman besok pagi. Ada yang memasang tenda di halaman rumah. Ada yang menyembelih kambing. Ada yang memasak dan lain sebagainya.

"Usman, kamu sepertinya sangat lelah dan mengantuk. Silakan istirahat dulu, " kata kakek.

Man Usman mengangguk. Man Usman memang merasa badannya kurang sehat. Mungkin karena kelelahan.

"Maaf belum bisa ikut bantu-bantu," kata Man Usman sambil bangkit dari kursi.

"Tidak apa-apa. Kamu istirahat dulu."

Kakek melambaikan tangan kepada Budi.

"Budi, tolong antar Paman ke rumah. Jangan diganggu dulu. Biar istirahat."

Budi segera bangkit.

"Mari, Paman. Saya bantu bawakan tasnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun