Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayahku Hebat

14 Oktober 2024   19:49 Diperbarui: 14 Oktober 2024   20:07 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nanti Om Arip pulang ke desannya bagaimana?"

"Ya besok biar naik bus. Massak mau jalan kaki," jawab Pak Bagus sambil bercanda.

Budi bersedih karena keluarga Man Usman kembali ke kota. Tapi Budi juga senang karena diberi uang Man Usman. Budi benar-benar sedih ketika hari Senin pagi ada kabar duka. Ternyata semalam Man Usman harus masuk rumah sakit karena tiba-tiba tidak sadarkan diri.

Pagi itu juga Pak Bagus sekeluarga berangkat ke rumah sakit Kariadi Semarang. Budi juga ikut. Budi bertemu dik Adi dan Bibi Bety di tempat parkir rumah sakit. Saat itu Bibi Bety akan membelikan sarapan dik Adi. Ternyata dik Adi tidak mau sarapan. Dia masih menangis. Budi tidak tahu harus berbuat apa.

"Budi dan Ibu temani dik Adi di taman dulu. Biar bapak diantar Bibi Bety menjenguk paman ke dalam," kata bapak sambil mengajak kami ke taman di dekat kantin.

Budi hanya bisa duduk di samping dik Adi yang masih menangis pelan. Ibu coba membelikan teh hangat.

"Dik Adi coba minum dulu. Sedikit saja tidak apa-apa," bujuk bu Siti.

Kejadian ini membuat Budi tidak iri lagi dengan dik Adi. Budi jadi merasa lebih beruntung bapaknya masih sehat.

Paman Usman meninggal karena serangan jantung. Budi menjadi lebih beruntung. Ayahnya masih hidup. Bahkan sebenarnya ayahnya selalu ada untuk Budi dan keluarga.

Dulu Budi juga disayang paman Usman. Sekarang dik Adi juga disayang oleh ayah Budi.

Budi senang karena keluarganya saling sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun