"Uang ayahmu banyak sekali ya, Dik?" Budi bertanya pada Adi.
"Sepertinya sih begitu. Kata ibu, gaji ayah memang lumayan banyak tapi pekerjaannya juga sangat banyak. Ayah sering lembur," jawab Adi sambil menikmati es krim.
Rumah kakek Amin sangat ramai. Sejak pagi, para saudara dan tetangga sudah berdatangan ke rumah Kakek Amin. Mereka membantu persiapan acara pernikahan Man Lukman besok pagi. Ada yang memasang tenda di halaman rumah. Ada yang menyembelih kambing. Ada yang memasak dan lain sebagainya.
"Usman, kamu sepertinya sangat lelah dan mengantuk. Silakan istirahat dulu, " kata kakek.
Man Usman mengangguk. Man Usman memang merasa badannya kurang sehat. Mungkin karena kelelahan.
"Maaf belum bisa ikut bantu-bantu," kata Man Usman sambil bangkit dari kursi.
"Tidak apa-apa. Kamu istirahat dulu."
Kakek melambaikan tangan kepada Budi.
"Budi, tolong antar Paman ke rumah. Jangan diganggu dulu. Biar istirahat."
Budi segera bangkit.
"Mari, Paman. Saya bantu bawakan tasnya."