Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tidak Sengaja

13 Oktober 2024   16:45 Diperbarui: 13 Oktober 2024   16:53 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Siti, kami kok kuat sekali? Seperti laki-laki …”

Siti tertawa. “Ah kamu bisa saja. Kata bapakku. Perempuan juga boleh kuat kok. Yang kuat tidak harus laki-laki.”

“Setuju, ” jawabku sambil mengacungkan jempol. Kami menuju kamarku. Kami membongkar kardus buku itu dan menatanya ke rak buku.

Ternyata Siti suka membaca buku. Melihat tumpukan buku cerita, Siti langsung membaca judul-judulnya. Sesekali melihat daftar isi beberapa buku.

“Maaf, Aku boleh baca buku ini?”

Aku mengangguk. “Tentu saja, Sitiku, Sayang …”

Kami pun tertawa.

“Kamu mau sekolah lagi?”

Siti masih diam. Sepertinya Siti masih asyik membaca. Atau … mungkin Siti memang masih ragu. Aku yakin Siti masih ingin sekolah.

“Kamu tidak mau sekolah lagi?” Aku mengulangi pertanyaan.

“Entahlah …” Jawab Siti. Tidak lama kemudian Siti pamit pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun