Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tidak Sengaja

13 Oktober 2024   16:45 Diperbarui: 13 Oktober 2024   16:53 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pulang dari sekolah, aku sengaja bermain ke rumah Siti. Rumah Siti sangat sederhana. Dindingnya masih kayu biasa, bukan tembok. Ternyata Siti sedang membaca buku pelajaran. Aku pun bercerita tentang pelajaran yang tadi diterangkan pak Bakri di kelas lima. Ternyata pak Bakri adalah guru idolanya Siti.

“Ohya, tadi pak Bakri titip salam lho. Beliau berpesan kalau kita harus selalu belajar. Baik di sekolah maupun di rumah.”

Siti tersenyum senang. “Benarkah?”

Aku mengangguk. “Apakah aku terlihat berbohong?”

Siti menggeleng.

“Besok berangkat sekolah ya?” Ajakku.

Siti diam.

“Besok aku jemput ya?”
Siti malah tertawa. “Rumahku kan lebih timur. Ya lucu kalau kamu yang jemput aku.”

“Kalau begitu, besok aku tunggu di rumahku. Kamu jemput aku.”

Siti mengangguk. “Tapi … nggak janji lho …”

“Kalau besok kamu tidak datang, maka aku tidak berangkat sekolah. Aku mau menemanimu saja di rumah.” Aku pura-pura mengancam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun