Ngeng
Tiba-tiba ada dua sepeda motor yang menyalip dari belakang. Sepertinya mereka adalah rombongan pedagang bakso keliling yang sedang perjalanan pulang. Mungkin mereka sedang terburu-buru. Terlihat kotak tempat dagangan mereka bergoyang-goyang karena jalanan bergelombang.
Brak!
Tiba-tiba salah satu kotak bakso terlempar dan jatuh ke tengah jalan. Beberapa bulatan bakso berserakan di jalan. Kuah bakso pun tumpah membasahi jalan.
Bapak tidak mungkin menghentikan sepeda motornya karena di belakangnya ada mobil. Bapak mencoba menghindari agar tidak menabrak kotak bakso tapi malah jatuh karena roda depan terpeleset kuah bakso.
Melihat Ibu dan Ani terlempar ke tepi jalan. Bapak segera berlari menghampiri. Ani menangis. Ada darah di mulutnya. Tangan ibu masih memegang tas keranjang tapi pisangnya sudah berserakan kocar-kacir.
"Ayo, Pak, kita bawa ke puskesmas!" ajak ibu.
"Iya. Sebentar, saya pindahkan motor dulu," jawab bapak.
Bapak menuntun motor ke pinggir jalan dibantu oleh abang penjual bakso.
Bapak coba memeriksa sepeda motornya kembali. Bapak berharap sepeda motornya masih aman untuk dikendarai. Tapi ternyata lampunya pecah. Rem roda depan juga rusak. Menurut bapak, berbahaya bila naik motor tanpa lampu dan rem. Apalagi hari semakin senja. Suasana jalan juga semakin gelap.
"Maaf, Pak... Ada yang bisa kami bantu?"