Mohon tunggu...
Faiq Aminuddin
Faiq Aminuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

pelayan pelajar Irsyaduth Thullab dan penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Muntah Darah

7 Oktober 2024   11:53 Diperbarui: 7 Oktober 2024   11:57 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dokter melanjutkan, "Kami sangat bersyukur Ani mengenakan helm saat kejadian. Helm itu melindungi kepalanya dari benturan keras. Kalau Ani tidak memakai helm, mungkin saja kepalanya terluka saat jatuh."

"Bagaimana dengan mulut Ani?" tanya ibu, cemas.

"Beberapa gigi Ani memang copot, tetapi tidak ada kerusakan serius pada bagian dalam mulut atau gusi. Kami akan merujuk Ani ke dokter gigi untuk perawatan lebih lanjut. Selama beberapa hari ke depan, Ani perlu istirahat dan menghindari makanan yang keras agar mulutnya cepat sembuh."

Ibu mengangguk dengan penuh syukur. "Terima kasih, Dokter. Kami akan mengikuti semua saran."

Dokter kemudian memberikan beberapa petunjuk mengenai perawatan dan mengingatkan pentingnya keselamatan saat berkendara.

"Selain itu, saya juga ingin menekankan pentingnya keselamatan di jalan. Pastikan selalu menggunakan helm yang sesuai dan memperhatikan kondisi kendaraan. Ini bisa sangat membantu mencegah cedera serius."

Bapak dan ibu mengucapkan terima kasih kepada dokter. Setelah memastikan semua informasi diperoleh, mereka pun membawa Ani pulang ke rumah.

Meskipun Ani masih merasa sedikit tidak nyaman, suasana hati keluarga menjadi lebih cerah. Mereka bersyukur atas keselamatan Ani dan bertekad untuk lebih berhati-hati di masa depan. Ani, yang kini sudah mulai merasa lebih baik, berjanji akan selalu mengikuti nasihat orang tua dan mengenakan perlengkapan keselamatan setiap kali bepergian.

Begitulah, petualangan sore yang penuh ketegangan itu berakhir dengan pelajaran penting tentang keselamatan dan keluarga. Bapak segera mengabari sopir mobil siaga desa. Sebelum mengantar Ani pulang, pak sopir menelpon pak lurah dan memberitahu hasil CT Scan Ani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun