Masa iya kamu tega membiarkan aku terus menerus mencintaimu tanpa balasan.
Aku tersenyum getir menatap langit yang megah sore itu. Hari ini, di Puncak Damar aku akhirnya meyakinkan dan menguatkan hati untuk mengikhlaskan perasaanku padamu.
Selamat tinggal, Wilma. Teruslah berbahagia!
Dan selamat berjuang mencari hidupmu yang baru, Damar! Diriku juga pantas bahagia......
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H