"Serius.. gue beneran minta maaf!"
"Iya iya"
"Gue harus nebusnya gimana?"
"Jadi pacar gue!"
Cciiittt... Aku mendadak menginjak rem sekuat tenaga. Terkejut dan syok mendengar jawabanmu.
"Aduhhhh! Lu gila ih.. sakit tau!", kamu memegangi kening yang terbentur dashboard mobil.
"Yaa ampun, Wil.. maafin gue!"
Aku panik mengusap keningmu dan itu pertama kalinya tangan kita bersentuhan agak lama.
Aku terkesiap. Menikmati perasaan berdesir di jantungku.
Tapi kamu malah tersenyum. Membuatku jadi salah tingkah lagi. Gelagapan sampai kikuk dibalik kemudi. Untung saja hutan ini aman, bukan berada di pinggir jurang.
"Lo ngerjain gue ya?"