"Kamu udah makan?," ujarku kikuk.
Kamu tersenyum, membuatku salah tingkah karena merasa tidak ada yang lucu dengan pertanyaanku.
"Sejak kapan lo manggil gue, "kamu"? Dan kita tadi kan sarapan bareng ih.."
Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal dengan tangan kiriku.Â
"Lo masih marah sama gue? Soal yang kemaren itu?"
Kamu terdiam sebelum menjawab.
"Ya iyalah... Lo ngebentak gue nyuruh diem padahal gue takut beneran! Emang lo sapa? Berani bentak gue"
"Gue minta maaf, Wil.. gue kelepasan karena jujur gue juga bingung dan panik. Hujan makin deres dan elo nangis.. gue bingung nenanginnya"
"Gue sih udah ga kenapa-napa sekarang.. tapi gue masih kesel aja tiap ngeliat lo!"
"Maaf Wil.."
"Iya"