Mohon tunggu...
Eva Resti
Eva Resti Mohon Tunggu... Penulis - _

Aku adalah puisi paling sunyi yang kadang menjadi puisi paling berisik. Aku ingin mengabadikan setiap moment dalam hidup menjadi puisi. Agar jika suatu saat aku tiada, aku masih tetap ada.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Bernama Izora (Karya Evaresti)

17 Januari 2025   10:47 Diperbarui: 17 Januari 2025   11:18 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lantas?" 

"Jika untuk dan bersamamu akan ku'lakukan." 

"Cissss." 

"Serius." 

"Pulanglah."

Dan mereka berpisah di persimpangan jalan. Hari mulai gelap, malam akan melenyapkan sinar dan menguasai bumi dengan gelapnya. Kicauan burung terdengar merdu, dan Izora mengayunkan langkah kakinya sambil mengingat kembali kejadian sepanjang hari ini. Dan ia fokus pada kalimat terakhir yang diucapkan Fajar sebelum mengajaknya pulang. Namun sesegera mungkin dia menepis pikiran itu. 

*********************

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun