Mohon tunggu...
Eva Resti
Eva Resti Mohon Tunggu... Penulis - _

Aku adalah puisi paling sunyi yang kadang menjadi puisi paling berisik. Aku ingin mengabadikan setiap moment dalam hidup menjadi puisi. Agar jika suatu saat aku tiada, aku masih tetap ada.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Bernama Izora (Karya Evaresti)

17 Januari 2025   10:47 Diperbarui: 17 Januari 2025   11:18 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Karena Tuhan yang menghendaki ini agar kita dipertemukan." 

"Eh kita?" 

"Ehm maksudnya kau dan saya." 

Dan Izora memilih diam, dia berkutat dengan pikirannya sendiri. Tanpa ia sadari Fajar masih menatapnya sambil tersenyum. Senja melukis cakrawala, warnanya indah menghiasi pertemuan antara Izora dan fajar. Instrumen alam begitu syahdu bersama riuhnya ombak yang pecah di bibir pantai. Angin berhembus Sepoi dan suasana senja kali ini memang sangat indah bagi Izora dan fajar.

"Nona.." panggil Fajar menyadarkan Izora dari lamunannya

"Emm iya kak." 

"Kau suka senja?"

"Tidak!"  

"Kenapa tidak suka senja? Kau tau bahwa banyak wanita sepertimu yang menyukai senja."

"Karena saya bukan mereka kak." 

"Apakah hanya itu alasanmu tidak menyukai Senja?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun