"Karena Tuhan yang menghendaki ini agar kita dipertemukan."Â
"Eh kita?"Â
"Ehm maksudnya kau dan saya."Â
Dan Izora memilih diam, dia berkutat dengan pikirannya sendiri. Tanpa ia sadari Fajar masih menatapnya sambil tersenyum. Senja melukis cakrawala, warnanya indah menghiasi pertemuan antara Izora dan fajar. Instrumen alam begitu syahdu bersama riuhnya ombak yang pecah di bibir pantai. Angin berhembus Sepoi dan suasana senja kali ini memang sangat indah bagi Izora dan fajar.
"Nona.." panggil Fajar menyadarkan Izora dari lamunannya
"Emm iya kak."Â
"Kau suka senja?"
"Tidak!"Â Â
"Kenapa tidak suka senja? Kau tau bahwa banyak wanita sepertimu yang menyukai senja."
"Karena saya bukan mereka kak."Â
"Apakah hanya itu alasanmu tidak menyukai Senja?"Â