Misin kemudian tersenyum senang. Ia berangkat sekolah dengan tenang.
***
Janji bapaknya Misin untuk datangi Wasir di desa tetangga ditunaikan. Ia meminta maaf, dan bersimpuh di hadapan juragan kambing itu.
Oleh karena kesungguhannya meminta maaf itu, Â justru kemudian Wasir menitipkan pada bapaknya Misin dua ekor kambing sebagaimana usia yang dicuri dulu.
"Di tanganmu, dan anakmu dua kambing ini kemungkinan akan berkembang biak. Aku titip dua, dan yang dua sebelumnya itu milik Misin. Ingat itu."
Bapaknya Misin tertunduk malu, dan ia ingat anaknya yang sungguh-sungguh telah memelihara kambing curiannya dulu itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H