Mohon tunggu...
Ersalrif Ersalrif
Ersalrif Ersalrif Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Saya seorang single mom, bekerja serabutan. Hobi saya membaca, menulis, melukis dan daur ulang barang bekas. Saya seorang yang introvert, tapi berusaha belajar untuk dua buah hati saya. Menulis adalah sarana healing untuk hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pantang Menyerah Jarak Sekolah Jauh dari Rumah

31 Juli 2023   06:51 Diperbarui: 31 Juli 2023   07:03 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mau bagaimana lagi, Bun?" sahut Mama Ica yang mulai tak bisa menahan rasa sedihnya, "Ica yang mau, karena dia tak ingin saya kewalahan jika memaksanya sekolah di swasta!" lanjutnya menjelaskan.

Ica menggenggam tangan kiri sang mama, dan tersenyum untuk menguatkan.

"Aaargh, menyedihkan banget ya? Saya barusan mendengar kabar, seluruh anak dengan nilai paling rendah di kelas, sudah aman, karena sudah mendaftar ulang di sekolah negeri. Saya tidak menemukan nama Ica di antara nama-nama yang sedang daftar ulang itu. Makanya saya telpon, Ma!" kata Bunda Andra menjelaskan.

"Iya, Bun. Kami di area zonasi prioritas tiga!" sahut Mama Ica kemudian.

"Sekarang untuk dapat sekolah negeri, nggak perlu pintar, berprestasi dan berbakat, Ma! Yang penting lokasi rumah dekat sekolahan dan umurnya tua, pasti diterima!" ujar Bunda Andra dengan suara getir.

"Andra dapet di mana, Bun?" tanya Mama Ica saat tersadar belum menanyakan tentang Andra.

"Andra kan memang tidak melanjutkan ke es em pe, Ma. Dia masuk ke pesantren aja, Ma!" sahut Bunda Andra gamblang, "doain Andra betah di sana ya, Ma!" katanya meminta dukungan doa.

"InsyaAllah kami doakan ya, Bun. Semoga Andra betah, sehat trus dan keluar dari pesantren makin soleh dan membawa ilmu yang bermanfaat untuk dirinya dan juga lingkungan sekitarnya...," kata Mama Ica mendoakan.

"Aamin ya robal alamin!" ujar mereka mengaminkan berbarengan.

"Ica, kamu juga semangat, ya! Di manapun nanti kamu sekolah, kamu harus tetap semangat, hari-hati selalu ya, Nak! Jaga diri dalam pergaulanmu, Nak! Semoga kamu menjadi anak sukses di dunia maupun di akherat, yang mengangkat derajat ibumu!" kata Bunda Andra mendoakan.

"Aamin ya robal alamin." kata mereka semua kembali mengaminkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun