"Terima kasih, Bunda!" ujar Ica.
"Sama-sama, Nak!"sahut Bunda Andra senang, "oiya, Bunda Andra transfer sedikit untuk jajan kamu dan adik tadi, semoga bermanfaat untuk kalian, ya!" katanya lagi.
"MasyaAllah..., terima kasih Bundaaa, semoga membawa keberkahan untuk usaha Bunda sekeluarga, aamin." sahut Ica mendoakan.
"Aamin...," sahut Bunda Andra seraya pamit untuk menyudahi percakapan mereka.
"Alhamdulillah, ada rezeki untuk kamu daftar ulang minggu depan, Nak!" kata Mama Ica sambil mengusap kepala Ica.
"Alhamdulillah...!" sahut Ica dan Danar berbarengan.
Setelah terpotong cuti bersama dan libur akhir pekan. Pengumuman siswa yang lolos seleksi bangku kosongpun digelar, dan nama Ica masih berada di urutan nomer tujuh.
Pihak sekolah menghubungi Mama Ica untuk lapor diri. Diapun mengajak Ica survey sekolah, dan berangkat sehabis sholat subuh untuk mengukur waktu.
Sempat bingung karena petunjuk google maps, akhirnya merekapun sampai di tujuan pada jam 06.11.
"Alhamdulilah..., bagaimana?" tanya Mama Ica seraya memandang wajah putrinya dalam.
Dia ingin memastikan Ica yakin mengambil sekolah itu yang berjarak 20 kilometer lebih dari rumah mereka itu.