Dia mulai menggiring rasa pasrahnya pada Sang Pencipta. Dia menarik napas dan tersenyum tulus pada Danar yang muncul dari balik tirai kamar.
"Mama dan Akak berpelukan, Ade nggak diajak?" tanyanya sambil menghambur ke dalam pelukan keduanya.
"Ayo sini kita berpelukan!" ajak Mama Ica riang.
"Berpelukan!" seru mereka bertiga.
Kring...., kring....!
Mama Ica langsung mengangkat gadget yang masih digenggamnya itu.
"Assalamu'alaikum Mama Ica! Bagaimana kabarnya?" salam Bunda Andra di seberang sana.
"Wa'alaikumsalam, alhamdulillah baik, Bun!" sahut Mama Ica sambil mengurai pelukan.
"Ica bagaimana, Ma..., dapat es em pe mana?" tanya Bunda Andra lagi.
"Mmm, ini terpaksa nyoba di daerah seberang, Bun!" sahut Mama Ica dengan bergetar.
"Ya Allah..., itu jauh Maaa! Kasian Ica nantinya...!" ujar Bunda Andra prihatin.