Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sekadar Teks Tertulis yang Kacau

14 Maret 2024   21:51 Diperbarui: 19 April 2024   14:40 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum realitas baru (hologram, Artificial Intelligence) di depan mata kita. Ia tidak berarti diselesaikan dalam kekosongan demi kekosongan makna sebagai buaian panjang tanpa terminal terakhir dari penghancuran tanda kehidupan. 

Seseorang tidak akan berteriak, tolonglah aku dari bahaya malapetaka besar di luar! Lenyapkanlah perusak pesta ekstasi atau lupakanlah kebangkitan tulisan! 

Sesuatu yang indah sebelum tubuh dijinakkan, maka lukisan sesungguhnya menjadi momentum bagi tulisan mencapai taraf diskursus.

Tidak semua keindahan dalam model bisa ditemukan dalam matematika, kecuali daya tulisan. Satu-satunya keselarasan dipolesi dengan proporsi dan simetri sebagai syarat yang sama menjadikan keindahan dan tulisan ditunaikan sekalipun titik sumbu dan arus nilai yang berbeda.

Proposisi: semakin tinggi indeks harga konsumen, maka ada kecenderungan kualitas datang dari hasrat sekaligus kesenangan dan selera diciptakan oleh benda-benda dan pabrik. Indeks harga konsumen menunjukan kuantitas, yang dijangkau oleh nilai tanda (berduit, "berkelas").

Tetapi, peristiwa inflasi akan mengarah pada nilai tanda. Ia akan menjadi penanda yang berbeda (berkantong tebal," tajir dan bokek alias kere). 

Apa yang kita ketahui mengenai modal, harga, selera, hasrat, bunga, pengendalian inflasi, stabilitas harga, dan pertumbuhan ekonomi juga akan menjadi artikel berita (tulisan tentang peristiwa).

Dalam kaitannya dengan ketidakpastian makna dari tulisan, yang digerakkan oleh hasrat dan kesenangan di balik kelimpahruahan obyek nampak "menguap." Di sini, mekanisme hasrat melebihi mekanisme pasar.

Belanja online yang didorong oleh hasrat, tanpa berpikir panjang apakah seseorang sesuai dengan kebutuhannya dan barang yang dilihatnya di layar medsos itu ori atau bukan (pilihan berbeda dari setiap orang). Mungkin tidak ada secuil kelimpahruahan obyek yang akan diminati jika tidak melibatkan aliran hasrat, aliran tulisan, dan aliran modal. Saya kira, soal pasar, tulisan, dan tubuh saling melengkapi di hadapan wujud ganda: asli dan tiruan.

Singkatnya, tulisan tentang pasar adalah koeksistensi dan koherensi pengetahuan mengenai garis-garis elastis sekaligus titik singgung dari satu sumbu ke sumbu yang sama memungkinkan terkoordinasikan dengan tubuh. Itu tema tulisan lain. 

Bagaimana dengan tulisan tentang politik? Strategi pengendalian, stabilitas, dan penjinakan tubuh agar bisa dikuasai ala Foucaldian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun