Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tidak Ada Kisah Reformasi dalam Kenetralan Peristiwa

3 Mei 2023   13:15 Diperbarui: 1 Januari 2024   07:33 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suara seorang perempuan tentang perkosaan Mei 1998 (Sumber gambar: bergelora.com)

Apa yang ada di bawah perut? Sungguh hal ini merupakan 'proses penetralan racun'. Meski dalam larutan madu, racun berbisa tetaplah racun.

Warna dan baunya merupakan jejak-jejak yang khas dan tantangan tersendiri dari kekerasan. Setelah kebebasan, tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tertentu adalah jenis manusia dalam cara melihat, menahan, dan menyebarkan kekacaubalauan. 

Kata-kata kebebasan sebagaimana kejahatan nyaris tidak tertidur. Keduanya mungkin merupakan celah  bagi kegiatan di malam dan siang hari sebagai momentum serangan mendadak.

Korban perubahan membiarkin siang dan malam bisa menyediakan cibiran di antara orang yang malas membunuh gairahnya. Maka dari itu, orang dapat mengembalikan penalaran dan petuah bijak mereka dengan memperanakkan penderitaan filsuf menghilang dalam khayalan dan ingatannya. 

Karena ia telah melunasi utang sejarah melalui jalinan diskursus, sehingga kita dapat mengatakan, bahwa setiap orang berada di atas rangkaian kronologis disusun dan disebarkan di ruang pengetahuan.

Sejarah politik kuasa bukan hanya dalam pengertian tidak harus dipahami sebagai kompilasi suksesi faktual, tetapi suatu peristiwa tentang kelahiran nalar. Dalam peristiwa aktual, politik kuas dimungkinkan selalu ada bagi wilayah ingatan kita yang paling kuat, paling waspada, dan paling rentan. 

Tetapi, ia juga saling menyilang dengan pengingatan dan kelupaan. Selama ingatan yang terjaga, maka orang-orang akan mengarahkan kembali pada pemikiran mengenai urutan kronologis, suksesi, dan peristiwa baru.

Sementara, peristiwa yang lain akan membentuk rangkaian zaman yang berbeda. Satu dari fase kejatuhan ke fase kebangkitan, dari rangkaian linear ke rangkaian lingkaran. Peristiwa telah menyebabkan hilangnya milik mereka sendiri, sepanjang mereka apa yang betul-betul unik dan hal-hal apa yang diingat peristiwa yang muncul dari belakang kita.

Atas nama perubahan, akhir dari struktur kesadaran menerima ingatan melalui ketelitian yang terlunasi sebagai satu-satunya cara penyembuhan dibalik kematian nalar. Berbagai reputasi gemilang atas nalar dan kekerasannya adalah keadaan yang runyam begitu sulit memperbaharui kembali. 

Pergerakan darah dan sel-sel syaraf dari replikasi alam, mereka hadir bukan di tengah kegoncangan hidup diantara ketidakhadiran gairah yang fantastis. Permainan kebenaran nampak di akhir dari kebenarannya sendiri. Kebenaran dari peristiwa bukanlah hipotesis, difragmentasi dengan kertas tanpa tinta di hadapan pembajak demokrasi.

Tatkala berpikir sederhana, kita mesti bertanggungjawab atas pemecatan tatanan dunia, tiba-tiba menyelinap dalam pencampur-adukan persfektif dan tatanan. Ia laksana duri dalam daging membuahkan rasa sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun