Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lekuknya yang Tertata dan Diskontinuitas

13 November 2022   09:05 Diperbarui: 14 November 2022   15:30 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem tanda yang mengembalikan tatanan dengan mengambil jalan memutar dari belakang, satu tanda bagi seseorang yang memiliki gagasan tentang sistem kemiripan dengan yang lain. 

Di sini, ketika seseorang mengamati poros obyek tertentu, dimana ia dinyatakan pertama kali hingga terakhir menuju tanda tentang gagasan.

Kian hari, krisis ekonomi atau resesi global dipercaya sudah dihadapan kita. Pemerintah menyatakan tahun 2023 sebagai tahun kegelapan ekonomi. Saya menduga dengan teliti terhadap angka-angka pertumbuhan ekonomi Indonesia masih jauh dari tiga mil ancaman resesi global. Angka-angka memungkinkan untuk menghubungkan prediksi sesuai dengan pemikiran tentang benda-benda dan kata-kata yang menyenangkan bercampur dengan harapan dan krisis.

Prediksi ekonomi bukanlah semacam ideogram (gambar tulisan) atau gambaran sebagai lukisan dan peta. Prediksi dihubungkan dengan tanda kemiripan, misalnya krisis moneter dunia tahun 1997. Dunia ditandai dengan periode terkelam, ternyata tidak bergantung pada satu kondisi tertentu pula. 

Titik tolaknya berasal dari kemiripan kata-kata bernada khawatir dan besar harapan dalam tatanan yang diperbaharui.

Suatu kondisi yang dimaksud adalah tatanan yang dibentuk dari pola kemiripan representasi (gambaran, persepsi, dan pikiran). Penciptaan kondisi dan peristiwa berulang-ulang dan berbeda tentang keindahan mirip kemunculan wajah-wajah dan proses penciptaan keadaan berseri-seri untuk menyamarkan wajah-wajah kusam.

Tatanan mesti dijejaki, ditandai dan diuji dengan seluruh kondisi apapun. Untuk hal itu, satu tatanan dijejaki dengan kebingungan yang jelas, ditandai dengan kemiripan dan perbedaan, diuji dengan kelahiran, kekacau-balauan dan kematian. 

Dalam keadaan yang ditimpanya tidak lebih genting sebagai persepsi dan citra, yang ditandai dalam seluruh kondisi apapun yang terjadi.

Ingin ditaruh dimana wajahku sekarang? Atas nama kemiripan dan perbedaan, wajah-wajah ceria diliputi dengan wajah-wajah kusam, kurang lebih mirip dengan sisi kebenaran sekaligus sisi kepalsuan. Facebooker, TikToker, dan pengguna media sosial (medsos) lain membuyarkan wajah-wajah kusam dan ceria. Mengapa? Tanpa medsos, hidup mereka laksana melayang di ruang hampa.

Keceriaan mereka terletak di situ, belahan jiwanya terpatri dan terenggut melalui medsos. Keintimannya tidak mampu terkalahkan dengan proses pembelajaran di sekolah. 

Jendela dunia sekaligus jendela minat membaca atau menulis buku, bakat menyanyi hingga bisa multi talenta melalui medsos. Mungkin medsos menjadi berhala baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun