"Ehm, saya ke daerah Perum Kencana pak!"
"Kencana?" Pak Ridwan terdengar bingung "Kamu dapat alamat saya darimana?"
"Dari Fathir pak!"
"Saya udah lama pindah dari situ! Sekitar setahun lalu! Setelah istri saya meninggal!"
"Apa Pak? Ja... Jadi.... Rumah itu?" Â
 "Sekarang rumah itu kosong! Nggak ada penghuni!"
"APA PAK??? Astaga???"
"Kenapa Kamu Kaget Santi?"
 'YA TUHAN...Jadi Istri pak Ridwan sudah lama meninggal?? Dan yang tadi di rumah itu? Siapa?"
Tubuhku rasanya semakin lemas. Keringat dingin mengucur dipelipisku. Pandanganku rasanya kosong. Rasa takut yang amat sangat membuatku lunglai tak berdaya. Semua pertanyaan berkecamuk dipikiranku. Perlahan kuberanikan diri menoleh kearah rumah tua yang sudah jauh kutinggalkan. Dari kejauhan masih Tampak bayangan wanita tua. Ia terlihat melambaikan tangannya. Kakinya tak menapak ditanah.
'YA TUHAN'