"Habiskan..." jawabnya seraya menatapku lekat.
"Oh ya Bu makasih!" Kuteguk habis minuman itu demi menghormati tuan rumah, namun saat selesai meneguknya, aku merasa mual karena bau aneh yang ditimbulkan dari minuman itu.Â
'Benar-benar minuman teraneh yang pernah aku minum. Baunya seperti bau bunga busuk'
"Kenapa?" Ibu itu menanyakan ekspresiku yang berubah setelah meneguk minuman yang ia suguhkan.Â
"Eee, nggak ko bu, nggak apa-apa?" kucoba menyembunyikan rasa mual.
"Enak?"
"Iya bu, enak... enak... ini teh apa ya bu?"
Ibu itu tidak menjawab, ia malah tersenyum lebar dengan mata yang tak berkedip. Senyuman yang sedikit membuat bulu kudukku berdiri. Â
Hening tercipta diantara kami. Merasa semakin tak nyaman, aku pun ingin segera menyelesaikan urusanku..
"Oh ya maaf Bu, Pak Ridwannya ada?"
Alih-alih menjawab pertanyaanku. Ia malah tersenyum. Senyum yang makin lama makin melebar. Matanya kosong namun memandangku dengan tajam, Ia tak berkedip sedikitpun.