DEG DEG DEG
Tiba-tiba aku merasa ada yang tidak beres. Aku mulai ketakutan, melihat sikap si ibu yang semakin aneh.
"Bu... Bu... I...bu ke... kenapa??" tanyaku dengan gemetar
Si ibu tak menjawab, kali ini ia tertawa terkekeh-kekeh.
"HiHiHiHiHiHiHiHi!!!"
Spontan aku bangkit dari duduk, mencoba untuk pergi meninggalkan ruangan itu. Namun saat aku melangkah, kakiku terasa begitu berat.
"HIHIHIHIHI.......HIHIHIHIHIHI......." Suara ibu itu semakin lama semakin keras.
Tubuhku terasa sangat kaku, aku ingin berteriak namun suara tak bisa keluar sedikitpun. Peluh membasahi keningku. Â
'Ya Tuhan, Tolong aku!!!'Â
Aku mulai melantunkan doa-doa yang ku ingat. Dalam sepersekian detik akhirnya aku bisa kembali menggerakkan tubuhku, meski tak dipungkiri rasanya otot-ototku begitu berat untuk melangkah dan kakiku terseok seok dilantai. Tak kutengok lagi wajah ibu itu, bahkan tak ku pedulikan sebundel skripsi yang ku tinggalkan di meja. Yang kupikirkan hanya satu, Â Aku harus lekas pergi menjauh, sejauh-jauhnya dari tempat itu!
BRAKKKKKK