"Sara."
Aku mengenal suara itu.
Aku menoleh. "Ya, Bapa?"
Bapa Adrian berdiri di ambang pintu.
 "Nanti selesai beres pekerjaanmu, tolong bawakan sisa hosti di laci meja mimbar ke ruanganku, ya."
Suaranya pelan tapi cukup terdengar jelas di telingaku.
Aku segera menjawab. "Baik, Bapa."
Bapa Adrian berlalu setelah mengucapkan terima kasih.
***
Pintu itu aku ketuk perlahan.
Terdengar jawaban dari dalam mempersilakanku masuk.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!