Mohon tunggu...
Emil WE
Emil WE Mohon Tunggu... road and bridge engineer -

Seorang penikmat sastra, anggota forum diskusi sastra “Bengkel Imajinasi”, anggota Adventurers and Mountain Climbers (AMC 1969) Malang, kini tinggal di kampung kecil di Jawa Timur sehabis menekuni profesinya sebagai urban di Jakarta. Gemar menulis di alam bebas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerpen: Perempuan di Atas Kereta

28 Desember 2010   22:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:17 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suaranya terhenti. Nafasnya mengalir lebih cepat. Seraya air matanya kembali berembun, ia terisak sambil sesekali jemarinya menyeka kelopak mata.

"kenapa ? ada yang salah dengan pertanyaanku ? maaf ya," potongku iba.

Beberapa lelaki dan perempuan di bangku seberang menghakimiku.

"Tunangan saya meninggal tadi pagi, Pak"

Meninggal ??! Sial ! umpatku dalam hati. Aku tersentak. Rupa-rupanya cerocosku dari tadi salah tempat.

"dia .. dia .. overdosis, Pak. Telat penanganan. Sebenarnya .. dia sudah kularang naik kereta ini .. tapi -"

"dia waktu itu .. dia .. dia dibius di kereta,"

Overdosis ? di kereta ? Cirebon ?!!!

Sial !! umpatku. Berarti pemuda Cirebon kemarin itu tunangannya. Ah, bukan ! semoga bukan dia ! semoga korban pembius lain ! bukan korbanku !

"maaf, Dik. Saya turut prihatin," mulutku tercekat. Serasa biji salak menyangkut di tenggorokan.

"Dia .. dia dibius di kereta ini, Pak. Seharusnya dia turun di Cirebon menyiapkan pernikahan kami,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun