b.Manfaat Praktis
Memberikan informasi bagi pemilih: Penelitian ini dapat memberi pemilih pemahaman yang lebih jelas tentang bagaimana kampanye politik menggunakan media untuk mempengaruhi pandangan mereka, sehingga dapat membuat pilihan yang lebih cerdas dan terinformasi.
BAB IIÂ
KAJIAN LITERATURÂ
2.1 Peran Media dalam Kampanye
Di era globalisasi dan tingkat keterhubungan yang sangat tinggi seperti sekarang, multimedia telah menjadi sarana yang sangat efektif dalam komunikasi politik. Teknologi tidak dapat dipisahkan dari cara aktor politik masa kini menjalankan proses-proses komunikasi politik mereka. Teknologi ini terwujud melalui media baru (new media), yang keberadaannya harus sejalan dengan prinsip demokrasi yang diterapkan di banyak negara di dunia.
Digitalisasi sebagai bagian dari perkembangan teknologi membuka jalan bagi kemunculan internet, yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai international connection networking. Konsep ini dapat dipahami sebagai jaringan global yang menghubungkan berbagai titik di seluruh dunia. Istilah lain yang sering digunakan adalah globalisasi, yang mengacu pada hubungan lintas negara. Internet, sebagai bagian integral dari globalisasi, berkembang pesat bersama kemajuan teknologi informasi (Arifin, 2014: 104). Jika dilihat secara fisik, internet dapat dianalogikan sebagai jaringan laba-laba yang melingkupi bumi, dengan titik-titik yang saling terhubung. Analogi lainnya, internet bisa dianggap sebagai kota digital besar yang sangat luas, dengan setiap penghuninya memiliki alamat yang digunakan untuk bertukar informasi. Internet juga dapat dipandang sebagai perpustakaan atau gedung besar yang menyimpan informasi lengkap dalam bentuk digital atau multimedia.
Keunggulan internet meliputi tidak adanya batasan ruang dan waktu. Selain itu, sifat global dari internet memungkinkan akses informasi yang sangat mudah. Internet juga memberi peluang besar bagi masyarakat untuk berkumpul dan menyuarakan pendapat secara bebas, yang dalam beberapa kasus dapat mengancam pemerintahan otoriter. Kecepatan internet juga memungkinkan informasi menyebar dengan sangat cepat dan masif (Tabroni, 2012: 153).
Lebih lanjut, internet menjadi tempat yang subur bagi demokrasi. Bagi negara dengan pemerintahan otoriter atau monarki, internet bisa menjadi ancaman, karena kemampuannya untuk menyebarkan informasi politik, baik yang bersifat publik maupun yang lebih sensitif. Internet memberikan platform bagi kelompok minoritas atau oposisi yang terpinggirkan untuk memperjuangkan hak politik mereka, terutama di negara-negara di mana media konvensional lebih sering menjadi alat bagi kebijakan pemerintah. Karena itu, internet memiliki peran yang sangat vital dalam komunikasi politik. Sebagai sarana komunikasi politik, internet digunakan untuk kampanye partai politik, calon presiden, dan untuk menyampaikan berbagai informasi politik yang berhubungan dengan kepentingan politik. Efektivitas internet dalam menyebarkan pesan politik, baik dari rakyat kepada pemerintah maupun sebaliknya, menjadikannya sangat penting dalam proses komunikasi politik (Tabroni, 2012: 154).
Teknologi komunikasi baru memiliki keterkaitan erat dengan tiga aspek utama, yaitu interaktivitas, de-masifikasi, dan asinkronitas. Interaktivitas merujuk pada kemampuan untuk saling berkomunikasi atau berinteraksi melalui sistem teknologi komunikasi yang baru. Dengan metode yang lebih interaktif, pengguna dapat menjalankan aktivitas komunikasi dengan lebih efisien dan maksimal (Junaedi, 2011: 8-9).
Teknologi komunikasi kini menjadi dasar penting dalam perkembangan komunikasi politik di era multimedia. Komunikasi politik selalu sejalan dengan prinsip kebebasan demokrasi, terutama dalam hal kebebasan berbicara. Komunikasi politik di zaman globalisasi ini memperlihatkan penguatan kebebasan demokrasi yang membawa dampak pada kebebasan berpendapat dalam komunitas daring atau virtual. Oleh karena itu, kebiasaan komunikasi manusia pun mengalami perubahan yang signifikan. Seiring dengan semakin meluasnya kebebasan berpendapat yang difasilitasi oleh teknologi komunikasi, norma-norma tersebut pun menjadi berlaku.