Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Penjara Kasih Ibu

28 Maret 2017   08:05 Diperbarui: 28 Maret 2017   17:00 1543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kukira lebih baik berada di dalam kamar ketimbang bertemu pandang dengan lelaki itu.

***

Meski sudah hampir sebulan kami tinggal bersama, kecanggungan masih melandaku. Kau tahu apa sebabnya? Lelaki yang menjadi suami Ibuku, usianya terpaut jauh. Ia lebih muda beberapa tahun dari usia Ibu. Ia---lebih pantas menjadi kakakku.

Tapi aku tahu, Ibu sangat mencintai lelaki itu. Jika tidak, mana mungkin Ibu bersedia menikah dengannya? Bukankah landasan utama seseorang memutuskan untuk hidup bersama adalah saling mencintai?

Tunggu! Tentang hati Ibu, aku sama sekali tak meragukannya. Tapi bagaimana dengan hati lelaki itu? Apakah ia benar-benar mencintai Ibu?

Duh, kenapa timbul pikiran norak seperti itu dalam benakku? Entahlah.

***

Suatu siang, sepulang sekolah, kulihat rumah dalam keadaan sepi. Aku masuk begitu saja karena kukira tak ada orang di rumah.

Ternyata aku salah. Aku mendengar suara  desah di kamar depan. Ibu dan suaminya, mereka sedang memadu cinta. Huft, siang-siang begini. Ah, sudahlah. Itu urusan mereka.

Meski aku berusaha mengabaikan suara-suara itu, tetap saja telingaku tergelitik. Tawa manja Ibu, ah.

“Ayu?” tetiba terdengar seseorang memanggilku. Lelaki itu! Ia membuka pintu kamar dan tampak terkejut melihat aku berdiri di ruang tamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun