Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Penjara Kasih Ibu

28 Maret 2017   08:05 Diperbarui: 28 Maret 2017   17:00 1543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam yang cerah. Ibu mengajakku bicara. Tentang laki-laki itu.

“Ayu, dia lelaki yang baik.”

“Sebaik apa, Bu?”

‘Sebaik ayah kandungmu.”

“Jadi Ibu telah menjatuhkan pilihan padanya?”

“Apakah kau keberatan?”

Aku terdiam.

“Ibu mencintainya?” tanyaku menelisik. Kulihat Ibu mengangguk.

“Baiklah. Jika Ibu yakin ia bisa menggantikan ayah, Ayu terserah Ibu.”

Ibu tersenyum. Memeluk pundak ringkihku seraya berbisik,"Kuharap ia menyanyangimu seperti anak kandungnya sendiri.”

Malam itu aku sulit memejamkan mata. Memikirkan rencana Ibu yang hendak menikah lagi. Ah, sudah berapa lama Ibu hidup menyendiri? Cukup lama. Hampir lima tahun semenjak ayah tiada. Dan selama itu Ibu mampu bertahan hidup hanya berdua bersamaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun