Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Penjara Kasih Ibu

28 Maret 2017   08:05 Diperbarui: 28 Maret 2017   17:00 1543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lepaskan!" aku menepis tangan kekar Ayah. Tapi lelaki itu terlanjur dirasuki birahi. Ia mencengkeram erat pundakku.

"Lepaskan!!!" Aku berusaha meronta kembali. Kami jatuh bergulingan di atas karpet. 

Sementara wajah Ibu semakin nyata menari-nari di pelupuk mataku.

"Hentikan!!!" suaraku melolong parau. Lelaki itu mulai terganggu dan membekap mulutku. Ia semakin binal memperlakukan aku.

Antara sadar dan tidak tanganku menggapai, meraba-raba sesuatu. Oh, beruntungnya aku. Sebuah benda dingin dan berat terbuat dari gelas berhasil kuraih.

Braaaak!!! Asbak terbuat dari gelas itu menghantam tepat di pelipisnya. Lelaki yang sedang dirasuki setan itu menggelinjang sejenak. Pelukannya terlepas. Lalu tubuhnya menggelosoh diam.

Lama ia tak bergerak. Aku menunggu. Menunggu bagai patung hingga Ibu pulang.

Ibu berhambur memelukku. 

"Jangan katakan apa-apa, Ayu. Diamlah...Ibu sudah tahu," bisiknya di telingaku. Aku ingin menangis. Tapi tak ada air mata yang keluar.

Beberapa jam kemudian serombongan Polisi mendatangi rumah kami. Ibu menyongsong mereka seraya menyerahkan kedua tangannya.

"Penjarakan aku. Akulah yang membunuh lelaki biadab itu."

***

Malang, 28 Maret 2017

Lilik Fatimah Azzahra

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun