"Er...."
"Jangan banyak bergerak. Tidurlah lagi."
"Er, sini mendekatlah. Aku ingin menyampaikan sesuatu."
"Tentang penyakitmu? Dokter sudah mengatakannya padaku."
"Syukurlah jika kamu sudah tahu, Er...."
"Ros..." Erni memelukku erat.
"HIV ini sudah lama bersarang di tubuhku, Er. Penularannya bukan seperti yang dipikirkan banyak orang. Aku tidak pernah melakukan perbuatan nista. Virus ini memasuki tubuhku melalui transfusi darah."
"Aku tahu, Ros...."
"Satu lagi, Er. Maukah kamu menggantikan pekerjaanku? Tugasku belum rampung. Laki-laki tua itu lumpuh, Er. Ia memintaku datang ke rumahnya untuk menuliskan kisah hidupnya. Ia ingin membukukannya...."
"Sudahlah, Ros. Kamu istirahatlah dulu...."
"Er, berjanjilah...."