Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] Benang Merah

16 November 2015   11:22 Diperbarui: 26 November 2018   05:33 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut kabar tersiar Nugie menghilang bagai di telan bumi. Benarkah?

Aku tak berani menanyakan masalah ini kepada Rheinara. Aku tak ingin terlalu jauh ikut campur urusan pribadinya. Tapi bagaimana perasaanku saat memergoki dia sering menangis diam-diam? Ia terlihat begitu rapuh. Kerapuhan yang mengingatkan pada sosok ibuku yang telah tiada. Ibuku terlalu banyak mengeluarkan air mata karena kepergian ayah. Dan tangis ibu telah mengubur jasadnya sendiri.

Tidak. Aku tak ingin melihat kisah pilu itu terulang lagi. Aku tak suka melihat wanita menangis. Aku akan menghibur Rheinara sebisaku. Aku akan selalu menemaninya semampuku. Aku berharap bisa mengisi kekosongan hatinya. Meski aku tahu ruang hatinya hanya untuk satu nama. Nugie.

 

 ***

Benang merah semakin terurai....

"Please, Na, katakan padaku di mana Nugie," aku memaksa Nina bicara.

"Untuk apa?" gadis itu menatapku curiga.

"Untuk sebuah kebaikan." Aku menghela napas panjang.

"Kebaikan siapa? Rhein, Nugie, atau...." Nina mencibir.

"Aku tidak perlu menjelaskan padamu, kau sudah tahu jawabannya," ujarku tenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun