Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] Benang Merah

16 November 2015   11:22 Diperbarui: 26 November 2018   05:33 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Benang merah, klik!

Hah, akhirnya berhasil juga aku membawa Nugie ke hadapan Rheinara. Aku ingin melihat senyum Rheinara kembali. Meski nyatanya keadaan berbalik. Nugie malah jatuh pingsan dan aku harus segera mengamankannya.

Masih kuingat jelas kata-kata Nugie pada Nina ketika aku membawanya ke kantor melalui jalur rahasia.

"Jika memang dia Rhein, mengapa dia tak lagi mengenalimu, Na, dan percaya saja ketika kau kukenalkan sebagai adikku! Padahal kurang akrab bagaimana kita berempat sejak masih sekolah dulu?"

Kita berempat? Siapa yang dia maksud dengan kita berempat? Nugie, Nina, Rheinara, lalu satunya lagi? Jelas orang keempat itu bukan aku. Aku tidak pernah mengenal Nugie sebelum bekerja di perusahaan miliknya. Aku juga bukan teman sekolahnya.

Astaga! Aku ingat sekarang. Kenapa Nugie terlihat lebih gemuk dari sebelumnya? Kenapa hingga kini Nina belum juga menyerahkan kunci duplikat apartemen kepadaku?

Nina telah mempertemukan aku dengan orang lain yang mirip Nugie. Yang kubawa menemui Rheinara kemarin bukan Nugie. Dia orang lain yang sengaja mengaku sebagai Nugie. Dan Nina, ia bekerja sama dengan orang itu.

Aku segera menghubungi Rheinara. Ponselnya mati. Tidak aktif. Aku berlari menembus kabut. Kuterjang malam yang pekat. Semoga aku tidak terlambat. Aku harus menyelamatkan Rheinara. Ia dalam bahaya. Aku merasakan firasat buruk itu.

Dan dugaanku benar.

Pintu apartemen tidak terkunci.

"Rheinara! Rheinara!" aku memanggil-manggil namanya. Tak ada jawaban. Aku menuju kamar tidur utama. Kosong. Ada coretan menggunakan lipstik merah darah tertempel pada cermin: Kill....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun